Kalimantan memang terkenal dengan pesona alamnya, terutama pada hutannya. Di mana, hutan-hutan di Kalimantan disebut sebagai paru-paru dunia. Namun, di balik hutannya yang masih asri, Kalimantan ternyata juga memiliki sebuah pulau, bernama Pulau Kumala.
Ya, Pulau Kumala yang terletak pada bagian barat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur ini bisa kamu kunjungi melalui berbagai tempat, seperti dari Kota Samarinda dan Balikpapan.
Jika kamu ingin ke Pulau Kumala dari Kota Samarinda, maka dibutuhkan waktu kurang lebih 30-45 menit dan kamu akan melewati Jembatan Kutai Kartanegara. Diperkirakan jarak antara Kota Samarinda dan Pulau Kumala sejauh 27 km.
Lalu, apabila dari arah Balikpapan bisa kamu jangkau dengan menggunakan perjalanan jalur darat selama kurang lebih 3 jam dengan jarak tempuh diperkirakan sekitar 130 km. Atau jika ingin lebih cepat sampai di pulau tersebut, kamu bisa menggunakan jalur udara dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan jalur laut di Pelabuhan Semayang.
Tahukah kamu sebelum dijadikan destinasi wisata, Pulau Kumala sendiri merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Bahkan di pulau tersebut hingga ditumbuhi semak belukar. Pada 2002 lalu, Pulau Kumala mulai berubah dan dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang lengkap dengan jenis wahana bermain.
Di balik pulau yang kini dijadikan sebagai destinasi wisata, ternyata Pulau Kumala masih menyimpan misteri legenda asal-usul pulau tersebut. Pasalnya dari asal-usul ini terdapat pendapat yang berbeda. Jika menurut para ahli geologi meyakini pulau ini terbentuk dari delta Sungai Mahakam.
Sementara itu, berdasarkan legenda yang beredar di daerah setempat, berdirinya Pulau Kumala ini seiring terbentuk karena kemunculan Putri Kumala yang menjadi permaisuri dan melahirkan penerus kerajaan. Kok bisa?
Secara etimologi, Pulau Kumala memiliki makna tersendiri. Kata Kumala yang terdapat dalam Pulau Kumala berarti bantu intan permata yang sangat berkilauan. Apabila dikaitkan dengan legenda yang beredar di masyarakat lokal, Pulau Kumala terbentuk seiring dengan kedatangan Putri Kumala atau Putri Karang Melanu.
Sekadar informasi tambahan, Putri Kumala inilah yang kelak akan menjadi permaisuri raja, dan melahirkan raja-raja Kerajaan Kutai Kartanegara.
Menurut legenda dari masyarakat setempat, saat kemunculan sang Putri Karang Melanu, ia digambarkan datang sambil menaiki seekor makhluk mitologi berama Lembuswana. Makhluk tersebut diiringi oleh sepasang Naga Erau. Konon sampai saat ini naga tersebut masih menjaga Pulau Kumala dari makhluk gaib atau manusia yang berniat jahat.
Source : sampaijauh.com